Wednesday, August 4, 2010

Prioritas Hidup

Seorang profesor berdiri di dpn kelas filsafat. Saat kelas dimulai, dia mengambil toples kosong dan mengisi dgn bola2 golf. Kmd berkata kpd murid2nya, apakah toples sdh pnh? Mrk setuju.

Kemudian dia menuangkan batu koral ke dlm toples, mengguncang dgn ringan. Batu2 koral, mengisi tempat yg kosong di antara bola2 golf. Kmd dia bertanya kpd murid2nya, apakah toples sdh penuh. Mrk setuju.

Selanjutnya dia menabur pasir ke dlm toples ... Tentu saja pasir menutupi semuanya. Profesor sekali lagi bertanya apakah toples sdh penuh... Para murid berkata, "Yes"...
Kmd dia menuangkan dua cangkir kopi ke dlm toples, dan secara efektif mengisi ruangan kosong di antara pasir. Para murid tertawa....

"Sekarang.. saya ingin kalian memahami bhw toples ini mewakili kehidupanmu."
"Bola2 golf adalah hal yg penting; Tuhan, keluarga, anak2, kesehatan, teman dan para sahabat"

"Jika yg lain hilang dan hanya tinggal mrk, maka hidupmu msh ttp pnh."
"Batu2 koral adalah hal2 lain, spt pekerjaanmu, rumah dan mobil." "Pasir adalah hal2 yg sepele."

"Jika kalian pertama kali memasukkan pasir ke dlm toples, maka tdk akan tersisa ruangan utk batu2 koral ataupun utk bola2 golf..

Hal yg sama akan terjadi dlm hidupmu."
"Jika kalian menghabiskan energi utk hal2 yg sepele, kalian tdk akan mempunyai ruang utk hal2 yg penting buat kalian."

"Jadi... Beri perhatian utk hal2 yg kritis utk kebahagiaanmu."
"Bermainlah dgn anak2mu." "Luangkan wkt utk check up kesehatan."
"Ajak pasanganmu utk keluar makan malam"
"Akan selalu ada waktu utk membersihkan rumah dan memperbaiki perabotan."
"Berikan perhatian terlebih dahulu kpd bola2 golf. Hal2 yg benar2 penting. Atur prioritasmu. Baru yg terakhir, urus pasirnya.

"Salah satu murid mengangkat tangan dan bertanya, "Kopi mewakili apa?"
Profesor tersenyum Saya senang kamu bertanya."
"Itu utk menunjukkan kpd kalian, sekalipun hidupmu tampak sudah bgt penuh, tetap selalu tersedia tempat utk secangkir kopi bersama sahabat...


Nb : BUATLAH HIDUPMU LEBIH INDAH HARI INI DARI HARI KEMARIN

Sumber : Hanardi Widya

No comments:

Post a Comment