Ane langsung klik tuh artikel, ternyata pas berita nya keluar, ane kaget bgt, perampokan ini emang rada2 serem, soalnya smua perampok nya pake helm & pake masker, soalnya mereka smua pake motor jg buat ngrampok. Mereka ngrampok salah satu cabang Bank Niaga yg ada di Medan. Lucunya, para perampok ini merampok dengan mengendarai motor2 standar spt, yamaha mio, honda supra & motor2 standar lain nya, mungkin ada satu ato dua motor yg merupakan motor yg selalu menjadi ciri khas para perampok yaitu, yamaha RX-King. Yang ane tau, klo perampok tuh identik nya pake motor2 dngn standar speed yg emang bener2 ngacir abis deh poko nya, misal nya Yamaha RX-King, tp aneh nya mereka tuh cuma pake motor2 standar sekali, & sepertinya mereka dah menguasai bgt keadaan di sekitar & mereka seprtinya sudah terlatih & ga terlalu sungkan buat melakukan aksi perampokan nya itu. Mereka begitu tenang melakukan setiap aksi yg mereka layangkan di salah satu cabang Bank Mega di Medan itu.
Satu hal yg paling menakutkan dari kejadian itu adalah, para pelaku nya menggenggam senjata otomatis baik laras panjang & laras pendek jenis, AK 47, M 16 & pistol jenis FN. Mereka tampak mahir sekali menggunakan smua senjata2 tersebut, terlihat bukti nya dengan terbunuh nya satu anggota Brimob yg sedang bertugas menjaga bank tersebut dan terluka parah nya 2 orang satpam yg jg sedang bertugas menjaga bank Niaga tersebut. Anggota brimob tersebut sepertinya di tembak berkali2 oleh para perampok tersebut, krn dari berita yg saya baca, anggota Brimob tersebut setelah terkena satu kali tembakan tetap berusaha untuk mengokang senapan nya, namun belum sempat senapan nya di tujukan ke para perampok tersebut, si perampok pun terlebih dahulu mempreteli badan si anggota Brimob tersebut. Malang sekali nasib nya krn dia harus tewas di tangan para perampok yg memang meresahkan tersebut. Demikian jg dengan 2 satpam yg tertembak dan terluka parah, klo saya pikir sepertinya mereka tidak mencoba melawan, hanya saja mereka tidak tahu senjata yg di bawa oleh perampok tersebut. Seperti kita ketahui jg, tidak ada satpam yg memegang senjata laras pendek bahkan laras panjang untuk hanya berja di keramaian ato di publik area. Sepemikiran saya, para satpam itu tergugah hati nya untuk turun melihat keadaan setelah mereka mendengar ada suara suara ribut ato mungkin mereka mendengar ledakan dari senapan para perampok tersebut.
Untuk lebih jelas nya ane coba posting fot2 dari para perampok tsb, tp ane ga bs kasih liat foto korban nya, ntar deh klo dapet ane langsung posting lagi.
Dari foto2 di atas terlihat sekali bgm tenang nya mereka melakukan aksi nya itu, sepertinya mereka sudah mengenal wilayah nya dengan baik. Mereka layak nya bandit profesional yg sudah terbiasa dengan profesi nya itu.
Berikut ane coba masukin kronologi kejadian yg di ceritakan salah satu tukang ojeg di daerah tersebut.
Kronologi.....kejadian...beberapa tukang ojeg di TKP.
Perampokan ini dimulai dari iring-iringan sepedamotor yang berhenti di depan Bank CIMB Niaga. Sebanyak 5 pria, dengan tetap memakai helm dan masker turun dari sepedamotor. Mereka langsung masuk ke bank, dengan tangan menggenggam senjata laras pendek jenis FN yang disembunyikan di balik jaket. Sementara perampok lain, berjumlah 7 orang, berada di atas sepedamotor mengambil jalan putaran dan menunggu di samping bank.
Begitu lima perampok masuk ke bank, anggota Brimob, Briptu Manuel, yang bertugas menjaga bank, dan sedang berada di samping ATM, langsung ditembak di bagian dada sebelum sempat membuka kunci senjata laras panjangnya. Saat itu, meski sudah tertembak, Briptu Manuel tak menyerah. Dia mencoba mengokangn senjata. Ketika itulah perampok meletuskan tembakan kedua tepat di perut sebelah kanan korban. Korban pun gugur di tempat bersimbah darah.
Sejurus setelah itu, tujuh perampok yang berada di samping bank merangsek ke halaman bank, mengamankan situasi di luar sambil menenteng 3 senjata laras panjang. Seorang satpam bernama Muhdiantoro yang berada di samping bank sempat melihat para perampok itu. Tapi Muhdiantoro keburu ditembak di bagian perut.
Setelah situasi di luar diamankan, dua pelaku masuk ke dalam. Nah, saat perampok masuk, seorang satpam lagi bernama M Fadli yang sebelumnya berada di lantai tiga turun melihat situasi. Begitu turun, M Fadli langsung ditembak di bagian lengan.
Tak mau buang waktu, pelaku menuju brankas yang berada di belakang kasir. Namun pelaku tak dapat membuka lemari besi itu, lalu mencari pemegang kunci yang berada di Lantai tiga.
Semua karyawan Bank CIMB Niaga dari lantai dua dan tiga dikumpulkan di lantai satu. Lalu seorang karyawan yang memegang kunci membuka brankas dengan kepala ditodong pistol. Dan dengan mudahnya pelaku membawa kabur uang senilai Rp400 juta yang dimasukkan ke dalam tas badminton, lalu kabur bergantian menuju arah Sukaramai naik sepedamotor.
Perampok itu meninggalkan tiga korban yang terkena tembakan. Seorang Brimob, Briptu Manuel Simanjuntak dari Kompi I, tewas dan dua satpam sekarat. Tak lama setelah kejadian itu, ribuan warga memadati lokasi perampokan.
Perampok yang menenteng tas badminton berisi uang itu mengendarai sepedamotor Yamaha Mio tanpa plat. Rekannya menghadang jalan sambil menenteng senjata api menuju Sukaramai. Tak seorang pengguna jalan berani mendekat. Dan sebelum hilang di tengah keramaian, perampok meletuskan tiga kali tembakan ke udara.
“Saya sempat lihat komplotan perampok itu berjalan-jalan di halaman bank dengan menenteng senjata laras panjang. Tak seorang pun yang berani mendekat apalagi melawan. Mereka pake helm, masker, serta jaket hitam. Sekitar 3 menitlah perampok itu berdiri di depan bank,” kata Situmorang, seorang saksi mata.
“Tiga kali ditembakkannya ke atas, makin takutlah semua. Kalau ada yang lihat perampok itu, langsung diarahkan senjata sama dia,” sambungnya.
Seorang staf Bank CIMB Niaga ini mengatakan, saat dia berada di lantai tiga, dia sudah mendengar suara tembakan. “Tahunya begitu ada suara tembakan dua kali dari dalam, tiba-tiba pelaku naik dan langsung membawa kami turun ke lantai satu,” katanya.
“Naik perampok itu ke lantai tiga, lalu kami semua disuruh turun dan membuka brankasnya. Di dalam brankas itu ada Rp400 juta,” sambung pria yang memakai kemeja coklat ini lagi.
Dedi juga menjelaskan, ada sekitar 20 karyawan Bank Niaga saat terjadi perampokan. Enam di lantai satu, dan selebihnya berada di lantai tiga. Sedangkan lantai dua hanyalah gudang.
Akibat aksi perampokan itu, Jalan Aksara macet total sekitar dua jam. Selang satu jam setelah kejadian, Kapoldasu Irjen Oegroseno pun tiba di lokasi. Sehingga jalan yang seharusnya satu arah dibuat menjadi dua arah. Kemacetan pun tak terhindarkan selama lebih kurang dua jam. Jenazah Briptu Manuel sendiri dibawa mobil ambulance.
Polisi pun melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Dan hingga sore hari, tak henti-hentinya para pengguna jalan singgah melihat ceceran darah korban di jalan maupun dalam bank CIMB Niaga. Dari cara2 "operasi" mereka bener2 terlatih dan sangat tenang serta pandai menguasai keadaan.
Ironis nya, kejadian ini terjadi hanya 1 hari setelah perayaan hari Kemerdekaan NKRI, yg penyelenggaraan nya tentu saja di selenggarakan di saantero Indonesia. Para perampok mungkin memberikan isyarat tantangan ato mungkin genderang perak kpd sang pengadil yg selama ini hanya terkonsentrasi kpd hal2 pemberantasan teroris. Masih teringat di benak kita tentang Densus 88 yg d beri tugas khusus untuk memberantas teroris yg berkeliaran di NKRI. Namun begitu,m kita serahkan sepenuh nya kejadian ini kepada pihak yg berwajib, toh mereka lebih tau apa yg haru mereka lakukan demi ditegakannya keadilan & supremasi hukum di negara kita tercinta ini. Mudah2an para perampok nya segera tertangkap, klo ngga bakal ada kejadian sambungan dari perampokan ini, yg ujung2 nya akan meresahkan masyarakat.
Kita liat sepak terjang para pemberantas kejahatan kita di lapangan, smoga saja mereka tidak terlena dengan pekerjaan mereka & tidak beralasan untuk membiarkan kejadian ini berlarut2 hanya krn bulan Puasa/Ramadhan.
No comments:
Post a Comment